Curug Bangkong Dan Misteri Di Balik Keindahannya

Curug Bangkong


Air Terjun Bangkong atau dalam bahasa sunda Curug Bangkong adalah tempat wisata yang berada di Kabupaten Kuningan lebih tepatnya di Desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang.Curug yang memiliki ketinggian sekitar 23 meter dengan lebar 3 meter.

mempunyai daya tarik tersendiri dengan debit air yang begitu besar apalagi saat turun hujan debit airnya akan semkin besar maka disitu kita akan melihat curug ini terbelah menjadi dua.Dibalik keindahan tersebut menyimpan sebuah mitos yang beredar di masyarakat.
Baca juga : Dibalik Keindahannya Telaga Remis Menyimpan Sebuah Mitos

Lokasi Menuju Curug Bangkong

Curug bangkong yang terletak di Desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang ini bisa kita bisa kunjungi dengan menggunakan sepeda motor ataupun roda empat.

Dari Pusat kota kuningan kita menempuh perjalanan sekitar 9 Km.Setelah menempuh perjalanan tersebut disitu kita akan melihat petunjuk jalan yang bertuliskan "Wisata Alam Curug Bangkong + 700m" .

Kita tinggal ikuti petunjuk tersebut sampai pada sebuah hamparan sawah yang melintang disitu terdapat plang "Curug Bangkong".Khusus untuk roda empat hanya bisa sampai disini karena kita akan melewati jalan setapak.

Untuk sepeda motor masih bisa lanjut sampai gardu loket yang tidak terpakai.lalu kita masuk melewati jalan setapak sampai ke kawasan curug.

Asal-Usul Curug Bangkong

Nama dari curug bangkong ini mempunyai arti.Di kalangan penduduk sekitar beredar cerita curug bangkong ini.Konon ada katak berukuran besar yang merupakan jelmaan dari abah Wiria seorang petapa yang berasal dari Ciamis.

Pada saat itu abah wiria ini datang ke Kuningan untuk melakukan tarikat untuk menambah kesaktian.Tidak di sengaja dalam perjalanannya abah wiria ini menemukan sebuah air terjun.lalu disana abah wiria melakukan pertapaan.

Disela-sela waktu tapa panjang nya,abah wiria mendekatkan diri dengan masyarakat bahkan abah wiria ini mengajarkan cara membuat Gula Kawung(Gula Merah).

Karena berkat jasanya masyarakat memberi tanda penghormatan dengan memanggilnya Abah Wiria.Suatu ketika abah wiria mendapat panggilan batin untuk melanjutkan tapanya.Menurut cerita , abah wiria ini melakukan tapa di lubang atau gua yang berada di balik curug tersebut.

Curug Bangkong

Lama-lama masyarakat mulai kehilangan sosok tokoh pemimpin.Timbul rasa resah terhadap diri masyarakat karena abah wiria tidak kembali lagi dari tarikatnya.Warga mulai mencari ke air terjun itu namun tetap wujud abah wiria tidak di temukan.Diduga ilmunya telah sempurna dan menjelma menjadi kodok.

Sepeninggalan abah wiria,di daerah sekitar curug sering terdengar suara kodok padahal sebelumnya warga tidak pernah mendengar suara kodok tersebut yang di herankan bila kita mendekati suaranya akan hilang dan akhirnya curug itu diberi nama Curug Bangkong.

Terlepas dari asal usulnya tersebut curug ini menyimpan sebuah keindahan.Kita bisa melihat curugnya yang begitu indah dan keindahan pesawahan yang begitu hijau yang membuat mata kembali segar.


Previous
Next Post »